A. STANDAR
AKUTANSI
Akuntansi
adalah suatu kegiatan jasa untuk menyediakan data kuantitatif, terutama yang
mempunyai sifat keuangan dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan ekonomi yag sesuai dengan prnsio akuntansi dalam memilih
alternatif dari suatu keadaan. merupakan
pedoman umum penyusunan laporan keuangan yang merupakan pernyataan
resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang dikeluarkan oleh badan yang
berwenang dan berlaku dalam lingkungan tertentu. biasanya berisi tentang
definisi, pengukuran/penilaian, pengakuan, dan pengungkapan elemen laporan
keuangan.
· Standar akuntansi biasanya terdiri atas 3 bagian
(Baxter, 1979) :
1.
deskripsi
tentang masalah yang dihadapi
2.
diskusi logis
cara pemecahan masalah
3.
dalam kaitannya
dengan keputusan teori, diajukan suatu solusi
B. SIFAT
STANDAR AKUNTANSI
a.
Elemen
Standar
1.
Uraian
mengenai masalah yang akan dipecahkan
2.
Pembahasan
logis (reasoned discussion) termasuk
pendalaman teori yang mendasarinya; atau cara pemecahan masalah.
3.
Resep
pemecahan (prescribed solution)
sesuai kesimpulan atau teori.
b.
Jenis-jenis
Standar
Type
1: standar yang menjelaskan hal yang dibuat dengan cara mendisclose metode dan asumsi (accounting policy) yang
dianut perusahaan.
Type
2: standar yang bertujuan menyeragamkan penyajian
accounting staement
Type 3: standar yang menghendaki
pengungkapan masalah spesifik yang memerlukan judgment pemakai
Type 4: standar yang mengharuskan pembuatan kesimpulan
dari penalaran implisit atau eksplisit mengenai penilaian aset atau penentuan
income.
c.
Alasan
Penetapan Standar
1.
Memberikan
informasi mengenai posisi keuangan, performance dan perilaku (conduct) suatu
perusahaan
2.
Menyajikan
pedoman dan aturan main yang memungkinkan CPA menerapkan due care dan
independensi alam melakukan audit
3.
Memberikan
data esential kepada pemerintah berkaitan dengan perpajakan, pengaturan
industry, perencanaan dan pengarahan ekonomi dan peningkatan tujan efediensi
ekonomis dan sosial
4.
Mengerahkan
minat dari semua pihak yang berkepentingan khususnya mengenai prinsip-prinsip
dan teori dalam disiplin akuntansi.
C. TEKNIK PENYUSUNAN STANDAR
·
Berikut adalah
tahap – tahap dalam menyusun standar akuntansi (Suwardjono,2006:109):
a. Evaluasi masalah pada tahap awal
b. Mengadakan riset dan analisis
c. Menyusun dan
mendistributifkan memorandum diskusi (discussion memorandum) kepada setiap pihak yang berkepentingan
d. Mengadakan Dengar Pendapat Umum (public hearing)
e. Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan publik
atas memorandum diskusi
f.
Menerbitkan draft awal
standar yang telah diusulkan
g. Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan tertulis
h. Memutuskan (keputusan penerbitan)
i.
Menerbitkan
(penerbitan pernyataan)
D.
PENDEKATAN DALAM PENENTUAN STANDAR
a. Pendekatan Pasar Bebas
dilandasi
asumsi dasar bahwa informasi akuntansi merupakan
komoditi ekonomi serupa barang/jasa lain. atas dasar asumsi tersebut,
jumlah informasi akuntansi yang disajikan akan dipengaruhi oleh kekuatan
permintaan dan penawaran. permintaan muncul dari pemakai yang berkepentingan,
sedangkan penawaran dilakukan oleh perusahaan dalam bentuk laporan
keuangan.Pihak yang terlibat :
v permintaan = pihak yang menggunakan laporan keuangan
v penawaran = pihak yang membuat laporan keuangan
b. Pendekatan Regulasi
adanya berbagai krisis dalam penentuan standar mendorong
munculnya kebijakan regulasi akuntansi. permintaan terhadap kebijakan atau
standar didorong oleh krisis yang muncul, pihak penentu standar akuntansi
menanggapi dengancar menyediakan kebijakan tersebut. kebijakan
tersebut lebih menitikberatkan pada kepentingan regulator/pemerintah sebagai
penguasa.Pihak yang terlibat :
v permintaan = pihak yang menggunakan laporan keuangan
v penawaran = pihak yang membuat laporan keuangan
v regulator = pemerintah
E.
TUJUAN STANDAR SETTING
Penetapan
standar merupakan suatu masalah pengambilan keputusan yang memenangkan satu
atau mengabaikan pihak lain. Hal ini memaksa pembuatan standar melalui suatu
proses politis sehingga dapat mengakomodir semua pihak. Dua pendekatan yang
menyangkut pembuatan accounting policies adalah:
1. Representational
Faithfulnes Approach
Mendukung
pelaporan yang netral serta mengejar faithfull representational melalui proses
penetapan standar. Akuntansi dianalogkan sebagai pembuatan peta keuangan (financial map-making) peta tersebut
harus akurat dan benar (faithfull).
Jika pendekatan
ini digunakan, policy maker berarti harus memberikan informasi yang membantu (facilitate) user membuat keputusan.
Artinya, jika informasi yang disediakan faithfull dan dipilih berdasarkan
kebutuhan user, maka user secara praktis bertindak seperti decision maker.
2. Economic
Consequences Approach
Mendukung
pengadopsian standar yang mempunyai konsekuensi ekonomis yang menguntungkan (good). Standar diberlakukan jika
mempunyai dampak positif. Atau paling tidak bukan negatif, bagi kesejahteraan
sosial.
Jika pendekatan
ini digunakan, polici maker berarti
memberikan signal informasi yang mengarah pada keputusan pengguna informasi.
Artinya policy maker secara praktis
bertindak seperti decision maker.
F. OVERLOAD STANDAR AKUNTANSI
·
kondisi yang mencerminkan adanya overload antara lain
(Belkaoui, 1993) :
1. terlalu banyak standar
2. standar yang terlalu rinci
3. tidakada standar yang berjenjang, sehingga pilihan
sulit dilakukan
4. standar akuntansi bertujuan umum gagal membedakan
kebutuhan penyusun, pemakai dan akuntan publik
5. standar akuntansi berterima umum gagal membedakan
antara :
v entitas public dan non public
v laporan keuangan tahuna dan interm
v perusahaan besar dan kecil
v laporan keuangan auditan dan non auditan
·
factor-faktor yang menyebabkan timbulnya overload
standar akuntansi:
1. dengan munculnya berbagai pertanyaan tentang apa yang
harus diungkapkan dan yang tidak perlu diungkapkan, akuntan mulai mengeluarkan
begitu banyak standar yang cenderung mengabaikan pertimbangan dan mengurangi
permasalahan yang melibatkan prinsip akuntansi
2. alasan untuk melindungi kepentingan public dan
membantu investor menghasilkan berbagai regulasi dan pengungkapan professional
dan pemerintahan
3. keinginan untuk memuaskan kebutuhan berbagai pemakai
yang memerlukan standar yang lebih rinci
0 komentar:
Posting Komentar